ENGKAU VS RAJA NEBUKADNEZAR

Napoleon - pemimpin Eropa dari Perancis, Gengis Khan - Pemimpin Mongolia terbesar, Julius Caesar- Kaisar Romawi yang terkenal, ada juga Kaisar Cina yang telah mempersatukan China. Semuanya adalah tokoh-tokoh besar dan mulia menurut pandangan manusia.

Namun ada satu nama raja yang tidaklah kalah dibandingkan mereka semua yaitu Raja Nebukadnezar, Raja Babilonia.

Raja ini merupakan salah satu raja terbesar yang pernah hidup karena dia telah berhasil menaklukan banyak kerajaan, seperti Mesir dan dia berhasil membangun banyak bangunan yang luar biasa seperti taman gantung Babilonia.

Mengapa saya mengungkit tentang raja ini?

Karena raja ini adalah raja yang benar-benar luar biasa, apabila ada seorang manusia yang merasa layak atas kehebatan dan kesuksesan maka Raja Nebukadnezar adalah salah seorang yaang dapat dikatakan layak untuk membanggakan diri. Raja ini juga menyadari bahwa keberhasilan yang telah diraihnya merupakan suatu pencapaian yang belum pernah diraih oleh orang lain pada masa dia hidup.

Nebukadnezar adalah seorang manusia yang memiliki talenta luar biasa karena dia sanggup memimpin perang, mengatur pasukan, mengatur kerajaan dan tentunya dia memiliki kemampuan manajemen dan intelektual di atas rata-rata.

Sebagai seorang pribadi, manusia memerlukan suatu yang perlu dibanggakan untuk mendukung kepercayaan diri dan keberhagaan diri. Ada yang membanggakan keindahan fisiknya, kekuatan ototnya, kepintaran otaknya dan ada yang membanggakan jumlah uang yang ada di rekeningnya, bahkan ada juga yang membanggakan diri dengan banyaknya tato di tubuhnya. Jadi kita semua pasti memiliki hasrat untuk dipuji dan dihargai berdasar apa yang kita peroleh atau kita miliki.
Dan raja Nebukadnezar membanggakan diri dengan kekuasaan dan kebesaraan kerajaan yang dibangunnya.

Penulis banyak menemukan bahwa di masa sekarang ini banyak orang sudah bangga dan sombong akan dirinya dengan hal-hal yang remeh, misalkan saja dia berhasil memacari seorang wanita, memiliki skill main game tembak-tembakan spt Counter Strike, berhasil lulus Sarjana. Walau kita patut bersyukur akan segala hal, tetapi yang ingin penulis sampaikan bahwa semua keberhasilan ini bisa diraih oleh banyak orang, dan bukan keberhasilan luar biasa sebagaimana yang dicapai oleh raja Nebukadnezar.

Oleh karena itu penulis merenungkan sungguh suatu hal yang lumrah apabila sebagai seorang manusia biasa seperti raja Nebukadnezar terjatuh dalam dosa kesombongan karena memang dia merupakan salah satu raja terbesar yang pernah hidup. Tetapi sayang sekali, hal yang dianggap lumrah oleh manusia bukan lumrah di hadapan Tuhan. Dari pengalaman raja Nebukadnezar hendaknya kita belajar untuk tidak meremehkan akibat dosa kesombongan. Mengapa?

Coba kita lihat apa yang terjadi pada raja Nebukadnezar. Sesaat setelah raja mengucapkan kata-kata sombong dari mulutnya, Tuhan mendengar dan melakukan suatu hal yang mengerikan atas hidup raja ini, dia tiba-tiba menjadi gila dan kehilangan akal sehatnya sehingga dia bertingkah laku seperti binatang selama 7 tahun.

Sungguh suatu perubahan drastis yang hanya bisa dilakukan oleh Tuhan atas hidup raja ini. Sedetik sebelumnya dia adalah seorang raja yang dikagumi, ditakuti dan dihargai oleh banyak sekali manusia dan detik berikutnya dia sudah menjadi seorang yang kehilangan akal sehatnya.

Saat merenungkan sejarah tentang raja ini dalam alkitab, penulis boleh teringat bahwa keberhasilan, harta benda dan talenta semuanya adalah kasih karunia dari Tuhan yang diberikan dan dipercayakan Tuhan bagi kita untuk kita usahakan demi kemuliaan Tuhan.
Bahkan Iblis sendiri merupakan malaikat termulia yang jatuh karena dosa kesombongan sehingga berani memberontak dan melawan Allah penciptanya.

Penulis percaya keberhasilan di dunia ini tidak berarti apa-apa apabila hanya dilihat dari sudut pandang manusia karena semua keberhasilan di dunia ini adalah semu dan semuanya akan lenyap seiring dengan kematian maupun berakhirnya dunia ini.

Penulis bersyukur bahwa melalui pengalaman hidup raja Nebukadnezar, penulis merasa diri ini sungguh kecil di hadapan Tuhan dan sungguh belum apa-apanya dibanding dengan Nebukadnezar. Penulis boleh lebih belajar akan kerendahan hati dan boleh lebih mengingat bahwa bersama Tuhan tidak ada suatu apapun yang mustahil karena apa yang diberikan kepada Nebukadnezar itu semua dalam kasih karunia dan kehendak Tuhan.

Jadi ingatlah, sebelum Anda menyombongkan diri, apakah prestasi Anda melebihi Raja Nebukadnezar?


Ayat referensi:

Daniel 4:31-37

berkatalah raja: "Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?".

Raja belum habis bicara, ketika suatu suara terdengar dari langit: "Kepadamu dinyatakan, ya raja Nebukadnezar, bahwa kerajaan telah beralih dari padamu; engkau akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggalmu akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepadamu akan diberikan makanan rumput seperti kepada lembu; dan demikianlah akan berlaku atasmu sampai tujuh masa berlalu, hingga engkau mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya!"

Pada saat itu juga terlaksanalah perkataan itu atas Nebukadnezar, dan ia dihalau dari antara manusia dan makan rumput seperti lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai rambutnya menjadi panjang seperti bulu burung rajawali dan kukunya seperti kuku burung.
Tetapi setelah lewat waktu yang ditentukan, aku, Nebukadnezar, menengadah ke langit, dan akal budiku kembali lagi kepadaku. Lalu aku memuji Yang Mahatinggi dan membesarkan dan memuliakan Yang Hidup kekal itu, karena kekuasaan-Nya ialah kekuasaan yang kekal dan kerajaan-Nya turun-temurun.

Semua penduduk bumi dianggap remeh; Ia berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorangpun yang dapat menolak tangan-Nya dengan berkata kepada-Nya: "Apa yang Kaubuat?"

Pada waktu akal budiku kembali kepadaku, kembalilah juga kepadaku kebesaran dan kemuliaanku untuk kemasyhuran kerajaanku. Para menteriku dan para pembesarku menjemput aku lagi; aku dikembalikan kepada kerajaanku, bahkan kemuliaan yang lebih besar dari dahulu diberikan kepadaku.

Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak.


Sumber: http://www.cerita-kristen.com


Artikel Terkait :



0 komentar:

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

Views