Perlukah Belajar Ngeblog Offline?

offline browserIni bukan masalah membuat template secara offline, apalagi masalah kontes Rusli Zainal Sang Visioner. Tapi kali ini ingin membahas masalah ngeblog secara offline. Lah memang apa bisa? tentu saja bisa. Sebagian atau bahkan dari anda seluruhnya mungkin sudah tahu bahwa memang bisa ngeblog secara offline. Kalau ada yang belum tahu sekalian saya beritahu bahwa ngeblog offline itu bisa.

Ada yang bingung dengan maksud saya diatas? Kalau ada yang bingung silahkan anda berpegangan biar tidak bingung lagi hehehe. Hanya saja perlukah sebenarnya kita melakukan ngeblog offline? karena saat awal dulu saya mencoba ngeblog offline saya menganggap tidak ada gunanya dan tidak asyik.

Tapi kalau anda bertanya kembali kepada saya perlukah ngeblog offline? maka saya akan menjawabnya sangat perlu. Karena saya bisa memberi tutorial macam-macam untuk para kawan blogger, mampu menguasai CSS, mampu membuat template sendiri, mampu membangun blog dengan karakteristik berbeda (maaf ini masih rahasia maksudnya), mampu melakukan edit artikel dan link rusak dari banyak artikel hanya dengan satu antarmuka (interface) dengan memanggil sebuah perintah SQL, berupa query tertentu sehingga akan bisa menghemat biaya koneksi dan bandwidth. mampu membuat website dengan efisiensi sampai 50% lebih dan banyak lagi karena belajar ngeblog cerdas secara offline.

Maaf diatas memang narsis, tapi saya tidak membohongi anda (karena setelah saya bohongi dengan bualan anda tidak akan membayar saya hehehehe...). Kalau saya belajar semua diatas secara online maka saya akan menghabiskan biaya jutaan rupiah. Lho kok bisa? bisa saja karena untuk belajar semua diatas anda membutuhkan bahan praktek. Kalau online maka anda membutuhkan:

  1. Biaya koneksi internet
  2. Biaya Hosting Unlimited dan full access
  3. Biaya Domain
  4. Waktu yang lebih banyak karena proses pengendalian server dari client computer pasti lebih lama, dibanding pengendalian langsung dari lokal komputer

Nah kalau ngeblog secara offline saya hanya akan membutuhkan biaya dibawah ini:

  1. Listrik untuk komputer
  2. Rokok Dji Sam SEO
  3. Kopi pahit tambah gula sedikit
  4. Pisang goreng anget atau tahu isi

Nah lebih murah mana? Itulah sebabnya saya memilih belajar ngeblog secara offline daripada online, dan kalau anda bertanya manfaatnya, maka saya katakan bahwa saya mampu membuat banyak blog dengan masing-masing memiliki design khusus dan isi konten yang tidak sedikit juga tampilan konten yang rapi. Semua berkat belajar ngeblog offline tadi. Jadi apakah masih ada yang mengatakan bahwa ngeblog offline tidak bermanfaat?

OK kawan hanya sekilas info saja siapa tahu masih ada yang belum tahu bagaimana memanfaatkan ngeblog secara offline untuk kemudian diaplikasikan secara online.



Sumber: http://www.ateonsoft.com



Artikel Terkait :



0 komentar:

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

Views