JOHN KNOX

Pada masa Skotlandia masih menjadi negara feodal dengan pola pemerintahan yang korup, gereja dijadikan alat oleh penguasa untuk menyelewengkan kebenaran dan menancapkan kekuasaannya. Orang-orang yang terpanggil untuk menegakkan kebenaran yang bersumber pada Alkitab berusaha dengan tekad dan semangat pantang menyerah untuk melawan dengan taruhan nyawa. John Knox lahir di tengah kondisi seperti ini di Haddinton, dekat Edinburg pada tahun 1513. Ketertarikan Knox pada protestanisme dimulai saat usia 13 tahun karena kekagumannya pada khotbah-khotbah John Wishart yang dihukum bakar pada tahun 1546.

Knox menyelesaikan pendidikannya di Universitas Glasgow, setelah itu dinobatkan menjadi pendeta. Dalam ajaran-ajaran yang disampaikan ia banyak membela Wishart di hadapan penentang-penentang ajarannya. Saat itu orientasi gereja hanya pada pembangunan fisik, gedung-gedung mewah, tempat-tempat pemujaan berhala di mana-mana. Penyelewengan ini menimbulkan semangat di hati Knox untuk menegakkan kebenaran yang sesuai Firman Tuhan. Tapi karena sikap dan perlawanannya ini, Knox lalu dipenjara selama 19 bulan.

Keluar dari penjara, Knox menyeberang ke Inggris. Di sana ia diangkat menjadi salah satu imam kerajaan oleh Raja Edward VI. Tapi ketika Mary Tudor naik tahta ia menyeberang ke Jerman dan Swiss. Di tempat ini ia melibatkan diri pada kegiatan menentang pemerintahan gereja. Bersama teman-temannya ia memperkenalkan lebih jauh ajaran reformasi sebagai pola ibadah, tapi ia mendapat tentangan yang keras dari kaum konservatif.

Tahun 1559 Knox kembali ke Skotlandia. Ia menemukan satu kondisi kehidupan masyarakat yang memprihatinkan dirinya. Pola ibadah yang tidak sesuai dengan ajaran Alkitab dan aneka bentuk penyelewengan oleh pejabat gereja merajalela. Di tempat asalnya ini, ia langsung menyerang praktek-praktek penyembahan berhala dan menghancurkannya. Banyak orang yang menanggapi apa yang ia sampaikan dengan terus terang dan tanpa rasa takut itu. Ia mengajak rakyat untuk merumuskan kembali ajaran-ajaran seperti yang Alkitab ajarkan. Khotbah-khotbahnya berkuasa dan mempengaruhi pendengar untuk melakukan perombakan besar-besaran.

Bagi Knox, kekristenan tidak bisa diukur dengan banyaknya bangunan megah. Akan tetapi pada pertumbuhan kerohanian dan pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus. Pengaruh Knox adalah mulai diberlakukannya sistem gereja presbiterian di Skotlandia. Hal lain yang dihasilkan adalah makin terbinanya dunia pendidikan yang sebelumnya tidak tergarap dengan baik. Knox sangat menaruh perhatian pada pengenalan akan Yesus dan Injil di segala penjuru Skotlandia. Dengan tegas dan tanpa takut sedikitpun ia menyuarakan ajaran reformasi. Baginya Skotlandia harus dimenangkan bagi Tuhan, gereja harus bergerak dengan dasar pelayanan seperti yang Alkitab ajarkan.

Karya besar Knox adalah sejarah reformasi di Skotlandia dan tantangannya. Karya ini belum berhasil ia selesaikan sampai tahun 1644. Dalam karangan berjudul "Scot Confession 15" ia bersama reformator lainnya menulis: "Sekalipun kita dilahirkan kembali, bila kita mengatakan bahwa kita tidak berdosa, kita menipu diri sendiri dan kebenaran Allah tidak ada sama sekali pada kita... Seperti Bapa melihat kita pada tubuh AnakNya, Yesus Kristus. Dia menerima ketidaksempurnaan kita, manakala kita mampu menyerah secara sempurna, dan menutup segala kelemahan kita dengan kebenaran AnakNya."

John Knox dipanggil Bapa di sorga pada tahun 1572, tapi karya dan pengabdiannya tetap berbicara sampai saat ini sebagai salah seorang tokoh pembentuk doktrin gereja protestan dan pola ibadah. Di pusara tempat peristirahatannya yang terakhir, terukir dengan indah sebuah kalimat: "Di sini terbaring seorang yang tak pernah mengenal rasa takut pada manusia. John Knox."

~ Elia Stories


Artikel Terkait :



0 komentar:

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

Views