FIRMAN BUKAN UNTUK ORANG PINTAR

Selama ini, saya menemukan beberapa orang yang mengaku dirinya atheis sebenarnya masuk kategori "pintar" karena memang biasanya seorang atheis bisa menjawab berbagai alasan dan pemikiran logikanya mengapa dia menjadi atheis secara detail dan penuh penjelasan teori maupun sains.

Lalu terkait dengan hal ini, saya juga menemukan "pengikut Yesus" baik Kristen maupun Katholik yang berpikir bahwa membaca dan merenungkan Firman tidak boleh dilakukan secara pribadi dan memerlukan pengetahuan khusus sehingga diperlukan semacam pendidikan atau gemblengan khusus baru boleh membaca dan merenungkan Alkitab.

Saya sedih mendengar hal ini, mengapa? Karena pengikut Yesus secara langsung, terutama 12 murid atau rasul-rasul tidak ada satupun yang dianggap pintar atau jenius atau bersekolah. Mereka kebanyakan adalah masyarakat yang kurang terpandang, baik nelayan maupun pemungut cukai.

Lalu kenapa ada yang menganggap sekarang kita harus sekolah teologi dulu untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan?

Firman Tuhan memang tidak selalu mudah dimengerti, tetapi hal ini memerlukan pimpinan dan pertolongan Roh Kudus, bukan teori-teori penafsiran buatan manusia. Adakalanya memang kita memerlukan pendalaman bahasa atau pendalaman teologi dalam pembahasan tertentu dari Alkitab. Tetapi sebagian besar dari Firman yang tertulis dalam Alkitab tidak memerlukan itu untuk dipahami dan dimengerti.

Kalau penulisnya saja bukan orang pintar, kita sebagai pembaca saja tidak harus lebih pintar, benar tidak?

Mereka mampu menuliskan kitab-kitab di Alkitab karena pimpinan dan pewahyuan Roh Kudus, bukan karena pendidikan atau kemampuan otak mereka.

Tapi sayangnya sekarang ini seringkali saya melihat pembacaan dan penyampaian Firman yang terlalu mengandalkan otak maupun teori-teori dan bukan pimpinan Roh Kudus, sehingga akhirnya kurang membawa dampak terhadap pertumbuhan rohani kita. Mengapa? Karena Firman Tuhan sendiri berkata "Apa yang berasal dari Roh, tidak bisa dipahami daging sesuai firman berikut ini:

"Tetapi manusia duniawi (daging) tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani" (1 Korintus 2:14).

Jadi memang suatu kewajaran, apabila atheis yang mengandalkan kepintarannya saja tidak bisa memahami dan menerima keberadaan Allah.

Tentunya Anda yang diberkati Tuhan dengan kepintaran bukan tidak boleh membaca Firman, tetapi bawalah diri Anda dalam kerendahan hati dan meminta Roh Kudus untuk memimpin dan memberikan hikmat surgawi dalam menyingkapkan kebenaran Firman.

Oleh karena itu, kita sebagai anak-anak Allah justru jangan ikut-ikutan mengandalkan otak saja untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan tetapi kita perlu mencari pimpinan Roh Kudus sebagai Roh Hikmat dan Wahyu yang akan membawa kita ke dalam seluruh kebenaran dan pengenalan akan Allah.

Ayat terkait dari kitab Efesus :

Efesus 1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
Efesus 1:18 Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus


Sumber: http://www.cerita-kristen.com


Artikel Terkait :



0 komentar:

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

Views